Matchday kelima Liga Champions 2025/2026 menghadirkan banyak kejutan, dengan kekalahan telak Barcelona 3-0 dari Chelsea menjadi sorotan utama. Hasil ini mengubah peta persaingan klasemen secara signifikan, terutama buat klub-klub yang berjuang demi tiket ke fase gugur.
Pertandingan di Stamford Bridge, Rabu (26/11/2025) dini hari WIB, menjadi mimpi buruk bagi skuad asuhan Hansi Flick. Bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-44 setelah kartu merah Ronald Araujo, Barcelona sama sekali tidak berdaya menghadapi serangan demi serangan Chelsea yang agresif.
Klasemen Liga Champions Usai Barca Keok 3-0 Dari Chelsea
Kekalahan Barcelona membawa dampak besar pada klasemen Liga Champions. Blaugrana kini harus merelakan posisinya merosot ke peringkat 15 dengan hanya mengoleksi tujuh poin dari lima pertandingan. Posisi ini menempatkan mereka di ambang batas zona play-off, situasi yang cukup mengkhawatirkan mengingat masih ada tiga laga tersisa.
Di sisi lain, Chelsea berhasil melesat naik ke peringkat kelima dengan 10 poin. Kemenangan ini membuat The Blues semakin percaya diri dalam perburuan tiket langsung ke babak 16 besar. Mereka kini hanya terpaut dua poin dari trio puncak klasemen: Bayern Munich, Arsenal, dan Inter Milan yang kompak mengoleksi 12 poin.
Borussia Dortmund masih bertengger di posisi keempat dengan 10 poin, sama seperti Chelsea dan Manchester City. Namun Die Borussen unggul dalam selisih gol setelah membantai Villarreal 4-0 di laga yang sama.
Situasi Manchester City juga patut dicatat. The Citizens tergelincir ke posisi keenam setelah kalah 0-2 dari Bayer Leverkusen di kandang sendiri. Gol dari Alejandro Grimaldo dan Patrik Schick membuat pasukan Pep Guardiola harus puas dengan 10 poin, meski masih berada di zona aman untuk lolos otomatis.
Format baru Liga Champions musim ini memang menciptakan persaingan yang sangat ketat. Dari 36 tim yang bertanding dalam satu klasemen besar, hanya delapan teratas yang berhak lolos langsung ke babak 16 besar. Sementara posisi 9-24 harus berjuang lebih keras melalui babak play-off. Buat tim yang ada di peringkat 25-36, kompetisi Eropa musim ini sudah berakhir.
Dengan sistem seperti ini, setiap poin jadi sangat berharga. Barcelona yang kini nangkring di posisi 15 harus ekstra serius memanfaatkan tiga laga tersisa. Kalau tidak, mimpi mereka untuk melaju lebih jauh di Liga Champions bisa kandas begitu saja.
Faktor Kekalahan Barca
Beberapa faktor membuat Barcelona kalah telak dari Chelsea. Yang paling krusial adalah kartu merah yang didapat Ronald Araujo. Kapten Barcelona ini mendapat dua kartu kuning dalam waktu singkat—kartu pertama di menit ke-32 dan kartu kedua di menit ke-44. Pelanggaran keduanya terhadap Marc Cucurella dianggap tidak perlu dan justru merugikan tim.
Bermain dengan 10 pemain selama lebih dari satu babak penuh membuat Barcelona kesulitan menahan gempuran Chelsea. Strategi high line yang biasa dipakai Hansi Flick jadi mudah ditembus. Chelsea berkali-kali berhasil mencetak gol, meski tiga di antaranya dianulir karena offside.
Gol pertama Chelsea datang dari bunuh diri Jules Kounde di menit ke-27. Setelah umpan silang dari Marc Cucurella dan back-heel Pedro Neto, Kounde dan Ferran Torres malah saling bingung di depan gawang. Alhasil, bola membentur kaki Kounde dan masuk ke gawang sendiri.
Masalah Barcelona makin parah karena lini depan mereka juga mandul. Ferran Torres bahkan menyia-nyiakan peluang emas saat posisi one-on-one dengan kiper Chelsea di menit kelima. Kalau gol itu masuk, bisa jadi ceritanya akan berbeda.
Baca Juga
Chelsea terus menekan di babak kedua. Estevao, pemain muda Brazil berusia 18 tahun, mencetak gol spektakuler di menit ke-55. Dia melewati dua pemain Barcelona dengan gerakan individual yang memukau sebelum menembakkan bola ke pojok atas gawang. Gol ini seakan mengubur harapan Barcelona untuk bangkit.
Liam Delap menutup pesta gol Chelsea di menit ke-73. Dengan superioritas jumlah pemain dan momentum yang sudah sepenuhnya di tangan mereka, Chelsea bermain sangat nyaman hingga peluit panjang berbunyi.
Secara taktis, Barcelona memang kalah dari segi kekuatan fisik, intensitas, dan organisasi bertahan. Chelsea tampak lebih siap dan lebih lapar akan kemenangan. Kondisi ini jadi evaluasi berat buat Hansi Flick dan timnya.
Pertandingan Seru Lainnya Liga Champions Tadi Malam
Selain Chelsea vs Barcelona, matchday kelima Liga Champions juga menyajikan beberapa pertandingan menarik lainnya. Manchester City yang dijamu Bayer Leverkusen di Etihad Stadium harus menelan kekalahan 0-2. Dua gol dari Alejandro Grimaldo dan Patrik Schick membungkam The Citizens yang akhir-akhir ini memang sedang tidak dalam performa terbaiknya.
Kekalahan ini membuat Manchester City turun ke posisi keenam, meski masih aman dengan 10 poin. Bayer Leverkusen sendiri naik ke peringkat ke-13 dengan delapan poin, masih berada di zona play-off atas.
Di laga lain, Juventus akhirnya meraih kemenangan pertama mereka di Liga Champions musim ini. Si Nyonya Tua menang dramatis 3-2 atas Bodo/Glimt lewat gol di injury time. Meski sempat tertinggal, Juventus berhasil comeback dan mengamankan tiga poin berharga.
Kemenangan ini penting buat Juventus, tapi posisi mereka masih belum aman. Dengan enam poin, mereka berada di peringkat ke-21, masih di zona play-off tapi harus kerja keras di tiga laga tersisa supaya tidak tersingkir.
Napoli juga meraih kemenangan penting saat mengalahkan Qarabag 2-0 di kandang sendiri. Gol dari Scott McTominay dan bunuh diri pemain Qarabag memastikan tiga poin untuk Gli Azzurri. Kemenangan ini menjaga Napoli tetap berada di posisi yang layak untuk melaju ke fase berikutnya.
Borussia Dortmund tampil impresif dengan menghancurkan Villarreal 4-0. Kemenangan telak ini membuat mereka kokoh di peringkat keempat dengan 10 poin dan selisih gol yang sangat bagus. Die Borussen jadi salah satu kandidat kuat untuk lolos langsung ke babak 16 besar.
Ajax Amsterdam kalah telak 0-3 dari Galatasaray yang sedang dalam performa apik. Marseille juga harus mengakui keunggulan Newcastle United yang menang 2-1 di kandang tim Prancis itu.
Semua hasil ini menambah keseruan persaingan klasemen Liga Champions. Dengan format baru yang lebih kompetitif, setiap pertandingan benar-benar menentukan nasib tim-tim peserta.
Penutup
Klasemen Liga Champions 2025/2026 setelah matchday kelima menunjukkan persaingan yang sangat ketat. Bayern Munich, Arsenal, dan Inter Milan masih memimpin dengan 12 poin, tapi mereka belum bermain di matchday ini karena jadwalnya berbeda.
Chelsea yang naik ke peringkat kelima dan Barcelona yang merosot ke posisi 15 jadi bukti bahwa tidak ada yang bisa santai di kompetisi ini. Format baru dengan 36 tim dalam satu klasemen membuat setiap pertandingan jadi krusial.
Buat Barcelona, tiga laga tersisa adalah perjuangan hidup mati. Mereka harus maksimal di setiap pertandingan kalau tidak mau mimpi Eropa mereka kandas di fase liga. Posisi 15 dengan tujuh poin masih memberi harapan, tapi tidak ada ruang untuk kesalahan lagi.
Sementara itu, Chelsea bisa sedikit lebih tenang. Dengan 10 poin dan performa yang terus membaik di bawah Enzo Maresca, The Blues punya peluang bagus untuk finish di delapan besar dan lolos langsung ke babak 16 besar.
Manchester City juga perlu evaluasi serius. Kekalahan dari Leverkusen adalah peringatan bahwa mereka tidak bisa meremehkan siapa pun. Tapi dengan kualitas skuad yang mereka miliki, masih banyak waktu untuk perbaiki posisi.
Liga Champions musim ini memang berbeda. Tidak ada lagi grup yang relatif lebih mudah atau lebih sulit. Semua tim harus buktikan kualitas mereka dalam 36 tim yang bertanding dalam satu klasemen. Dan seperti yang kita lihat, klub-klub besar seperti Barcelona pun bisa terancam tersingkir kalau tidak serius.
Pertarungan masih panjang, tapi satu hal yang pasti: setiap matchday akan terus memberikan drama dan kejutan yang tidak terduga. Inilah pesona Liga Champions dengan format barunya.


